Cerita Pengalaman Mengenai Aplikasi Penghasil Uang

Syafirah

Aplikasi Penghasil Uang

Jujur saja, siapa sih yang nggak tertarik dengan ide menghasilkan uang dari ponsel? Beberapa tahun lalu, ketika pertama kali dengar soal “aplikasi penghasil uang”, saya sempat skeptis. Rasanya seperti janji-janji manis yang biasanya hanya ada di iklan palsu atau skema cepat kaya. Tapi, setelah beberapa kali coba dan, tentu saja, banyak melakukan riset (alias cari tahu mana yang beneran membayar!), saya akhirnya nemuin beberapa aplikasi yang memang beneran bisa membantu saya nambah penghasilan sampingan.

Oke, jadi ini cerita saya. Waktu itu, saya mulai dengan aplikasi yang paling populer di Play Store, yang katanya bisa kasih imbalan cuma dengan nonton video atau ngisi survei. Saya download satu aplikasi yang namanya nggak akan saya sebut di sini (karena yah… spoiler: nggak worth it!). Aplikasinya kayaknya gampang banget, cuma harus nonton iklan dan ngisi survei singkat. Tapi masalahnya, survei-survei ini sering banget nggak nyambung, dan imbalannya kecil banget. Bayangin, saya harus nonton iklan lebih dari 10 menit buat dapetin beberapa poin, dan poin itu cuma dihargai 500 rupiah! Di situ saya mulai frustrasi.

Pelajaran yang saya petik: nggak semua aplikasi penghasil uang itu menguntungkan. Kadang malah buang-buang waktu.

Tapi jangan salah, ada juga beberapa aplikasi yang beneran membantu. Misalnya, saya coba aplikasi yang lebih fokus ke cashback belanja. Sebagai orang yang sering belanja online, aplikasi ini lumayan banget. Setiap kali saya belanja di e-commerce tertentu, saya dapet persenan cashback yang lumayan. Apalagi kalau saya belanja barang-barang yang emang lagi saya butuhin, cashback-nya bisa jadi penghasilan tambahan yang nggak terduga. Saya rasa, ini salah satu cara yang lebih realistis buat “menghasilkan uang” dari aplikasi, karena kita bener-bener dapet sesuatu kembali dari aktivitas sehari-hari.

Kemudian, ada satu aplikasi yang sampai sekarang masih saya pakai—aplikasi micro-tasking. Di sini, saya bisa ngerjain tugas-tugas sederhana seperti verifikasi data atau ngerjain review produk. Imbalannya juga lumayan, terutama kalau konsisten. Saya pernah sehari bisa dapet Rp50.000-an, meskipun nggak setiap hari bisa sebanyak itu, tapi kalau dikumpulin bisa jadi tambahan yang lumayan buat bayar langganan streaming atau beli kopi favorit di akhir minggu.

Satu hal yang saya pelajari dari pengalaman ini adalah jangan terlalu berharap kaya mendadak dari aplikasi penghasil uang. Aplikasi-aplikasi ini lebih cocok buat nambahin uang jajan atau nabung sedikit demi sedikit. Dan pastinya, nggak semua aplikasi bisa dipercaya. Sebelum download, saya selalu cek review di internet, lihat berapa banyak pengguna aktif, dan baca-baca forum biar nggak terjebak aplikasi palsu.

Tips lain yang bisa saya kasih, pastikan kamu punya rekening online atau e-wallet yang kompatibel dengan aplikasi-aplikasi tersebut. Beberapa aplikasi cuma bisa mencairkan uang lewat PayPal atau e-wallet tertentu. Kalau nggak disiapin dari awal, nanti repot sendiri. Saya sempat ngalamin ini—dapat reward tapi nggak bisa cairin karena nggak punya akun PayPal. Akhirnya reward itu nganggur sampai saya urus.

Kesimpulannya, aplikasi penghasil uang memang ada yang beneran, tapi kita harus pintar-pintar milih dan nggak berharap terlalu banyak. Ini lebih ke arah penghasilan tambahan, bukan sumber utama. Tapi, siapa tahu, dari sekedar uang jajan, kamu bisa nabung buat sesuatu yang lebih besar, kan?

Syafirah

Syafirah

Success doesn’t come from what you do occasionally. It comes from what you do consistently.

✨✨✨✨✨✨

Baca artikel dan berita tebaru lainnya dari PagarMerbauTiga-desa di Google News.

Tags

Share:

Artikel Terkait

. . . . . . . . . .